Kali ini saya akan berbagi penjelasan sedikit tentang filtrasi ( penyaringan ) , Pengertian Filtrasi, Proses apa saja yang dilalui filtasi, Manfaat dari Filtrasi dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Filtrasi ( Penyaringan) yang mungkin bermanfaat untuk Tugas IPA ..
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan
padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan
perbedaan ukuran partikel.
Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan dengan
media filter kertas saring . Kertas saring kita potong melingkar jika masih
bentuk lembaran empat persegi panjang atau kubus, jika telah berbentuk
lingkaran lipat dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya buka dan
letakkan dalam corong pisah sehingga tepat melekat dengan corong pisah.
Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit,
kira-kira banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas.
Lakukan berulang-ulang, sehingga kita dapat memisahkan partikel padat dengan
cairannya. Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya
disebut dengan filtrat.
Proses filtrasi dilakukan dengan dua cara, yang pertama dilakukan dengan
tanpa tekanan atau hanya dilakukan menggunakan corong dan kertas saring saja
dimana cairan mengalir karena adanya gaya grafitasi. Pemisahan ini sangat cocok
untuk campuran heterogen dimana jumlah cairannya lebih besar dibandingkan
partikel zat padatnya. Yang kedua adalah filtrasi (penyaringan) dengan
menggunakan tekanan atau dengan cara divakumkan (disedot dengan pompa vakum).
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel
padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya.
Gambar. Filtrasi dengan tekanan (divakumkan menggunakan pompa)
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES FILTRASI
Dalam proses filtrasi terjadi reaksi kimia dan fisika,
sehingga banyak faktor–faktor yang saling berkaitan yang akan mempengaruhi pula
kualitas air hasil filtrasi, efisiensinya, dan sebagainya. Faktor–faktor
tersebut adalah debit filtrasi, kedalaman media, ukuran dan material,
konsentrasi kekeruhan, tinggi muka air, kehilangan tekanan, dan temperatur.
1. Debit Filtrasi
1. Debit Filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara
efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat
adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara butiran
media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan
butiran media penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang
terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel–partikel
yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.
2. Konsentrasi Kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya
lubang pori dari media atau akan terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi
seberapa besar konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen)
yang boleh masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan proses
koagulasi – flokulasi dan sedimentasi.
3. Temperatur
Adanya perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan difiltrasi, menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan viskositas kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan mempengaruhi daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuan besar partikel yang akan disaring. Akibat ini juga akan mempengaruhi daya adsorpsi. Akibat dari keduanya ini, akan mempengaruhi terhadap efisiensi daya saring filter.
4. Kedalaman media, Ukuran, dan Material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama.
Lagipula ditinjau daris segi biaya, media yang terlalu tebal tidaklah menguntungkan dari segi ekonomis. Sebaliknya media yang terlalu tipis selain memiliki waktu pengaliran yang pendek, kemungkinan juga memiliki daya saring yang rendah. Demikian pula dengan ukuran besar kecilnya diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan dari diameter butiran media.
Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas dan kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikel halus yang tertahan)terlalu cepat.
5. Tinggi Muka Air Di Atas Media dan Kehilangan Tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi diatas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk kedalam pori. Dengan muka air yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi (bila filter dalam keadaan bersih). Muka air diatas media akan naik bila lubang pori tersumbat (terjadi clogging) terjadi pada saat filter kotor.
Untuk melewati lubang pori, dibutuhkan aliran yang memiliki tekanan yang cukup. Besarnya tekanan air yang ada diatas media dengan yang ada didasar media akan berbeda di saat proses filtrasi berlangsung. Perbedaan inilah yang sering disebut dengan kehilangan tekanan (headloss). Kehilangan tekanan akan meningkat atau bertambah besar pada saat filter semakin kotor atau telah dioperasikan selama beberapa waktu. Friksi akan semakin besar bila kehilangan tekanan bertambah besar, hal ini dapat diakibatkan karena semakin kecilnya lubang pori (tersumbat) sehingga terjadi clogging.
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung
cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya
meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat.
Proses filtrasi yang sederhana adalah proses penyaringan dengan dengan
media filter kertas saring . Kertas saring kita potong melingkar jika masih
bentuk lembaran empat persegi panjang atau kubus, jika telah berbentuk
lingkaran lipat dua, sebanyak tiga atau empat kali. Selanjutnya buka dan
letakkan dalam corong pisah sehingga tepat melekat dengan corong pisah.
Tuangkan campuran heterogen yang akan dipisahkan, sedikit demi sedikit,
kira-kira banyaknya campuran tersebut adalah sepertiga dari tinggi kertas.
Lakukan berulang-ulang, sehingga kita dapat memisahkan partikel padat dengan
cairannya. Hasil filtrasi adalah zat padat yang disebut residen dan zat cairnya
disebut dengan filtrat.
· Filtrasi
banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen dan pengotor
pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan
untuk memurnikan bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan
sehingga dapat menjamin hasil akhir dari suatu produk obat yang berkualitas dan
sesuia syarat yang ditentukan.
· Dalam era
globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing
dengan industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat
yang bermutu bagi masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri
farmasi untuk dapat menghasilkan produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik).
·
Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi kriteria
yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata
harus memenuhi syarat bebas dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata,
karena itu pembuatannya mutlak membutuhkan proses penyaringan (filtrasi)
Buruh
bangunan yang sedang melakukan pemisahan antara pasir dengan kerikil. Pembuatan
santan kelapa. Santan kelapa dibuat dengan cara memisahkan campuran santan,
air, dan ampas kelapa dengan menggunakan saringan. saringan teh agar ampas teh
tidak terbawa dalam air teh.
Pemisahan
pasir dengan kerikil dan pemisahan air dengan parutan kelapa bertujuan untuk
memisahkan zat-zat yang dicampur dalam campuran tersebut. Partikel yang
mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos dari saringan sedangkan yang berukuran
besar akan tertahan pada saringan. Mengapa air sumur tampak jernih meskipun
hujan turun? Peristiwa alam turunnya hujan ke bumi akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah di permukaan bumi dengan membawa zat-zat lain. Air yang meresap ke dalam tanah melalui
celah-celah kecil, dan mengalami penyaringan oleh lapisan tanah, sehingga
dihasilkan sumber air yang jernih. Dalam kegiatan laboratorium pemisahan
campuran dapat dilakukan dengan menggunakan kertas saring. Pemilihan ukuran
penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan dipisahkan. Pemisahan
campuran dengan memperhatikan perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan
penyaringan (filtrasi). Contoh, kita hendak memisahkan campuran garam dan
pasir. Langkah yang kita tempuh adalah memberikan air pada campuran tersebut. Air
merupakan zat pelarut untuk zat-zat yang memiliki sifat terlarut. Dalam hal ini
garam dapat dilarutkan oleh air, sedangkan pasir tidak. Melalui proses
penyaringan pasir akan tertinggal, sedangkan air garam lolos dari saringan
tersebut. Zat yang tertahan dan tertinggal di kertas saring disebut residu.
Cairan yang dapat lolos dari kertas saring dinamakan filtrat.
0 comments:
Post a Comment